Aku dan pelabuhan punya cerita romantika nggak terlupakan,
ya sebuah memori yang membuatku benar benar tak bisa melupakan apa saja yang
sudah terjadi disana, walau hanya hal hal kecil sederhana, sesederhana angin
laut yang menerpa wajahku dan membelai rambutku halus. Sesederhana makanan
ringan yang wajib ada setiap minggunya, dan sesederhana jam jam yang kita lalui
bersama dengan tawa dan canda yang Cuma kita yang paham. Sebuah kisah romantika
tiada ahir yang membuatku tak mampu pindah ke lain hati, ingat. nggak akan
bisa.
Seseorang mengajarkanku banyak hal disana, mengajarkanku
arti hidup, mengajarkanku untuk bisa selalu ada, dan mengajarkanku kita bisa
bahagia walau hanya dengan cara cara sederhana. Indah bukan ? siapa yang tak
bangga mempunyai seseorang yang yang sesempurna dia ? seseroang yang akan
selamanya ku jadikan panutan dalam hidupku. Seorang yang benar benar bisa
menyuruhku melakukan sesuatu tanpa menyuruhnya.
Dia bapakku, orang yang pertama kali ketawa melihat anak
gadisnya main gitar, orang yang dengan beraninya mengambil contoh anak gadisnya
menjadi bahan ceramah, orang yang selalu marah pertama kali ketika aku bangun
di atas jam 8 pagi, orang yang ga pernah complain ketika tau aku main musik
metal dan orang yang suara azannya paling aku suka se dunia.
Jadi ceritanya dari kecil, bapakku itu sering banget ngajak
kami sekeluarga pergi ke pelabuhan dekat bapakku kerja di setiap sabtu sore. *sepengakuan
ibukku sih dari jaman pacaran udah sering* Sebuah pelabuhan yang dipenuhi alat
berat, container, dan kapal kapal yang lalu lalang heboh. Romantis kan ? Kami sering
banget duduk di tepian pelabuhan sekeluarga, hanya sekedar ceritaa cerita atau
buang kesal sampai ngemil kacang dan becanda receh yang Cuma kami aja yang
ngerti. Ya, kami satu spesies, receh :’
Tapi, setelah kelahiran anak ketiga ibuk, kami jadi jarang
ngelakuin kebiasaan itu karena sibuk dan, si adik masih bayi juga, kan ga seru
kalau ga lengkap. Namun, semakin besar adikku, kebiasaan itu mulai pudar dan
hilang seiring berjalannya waktu.
Walaupun seperti itu, semua memori yang ada, masih tersimpan
di benak kami masing masing, dan membuat kami tertawa disaat kami mengenang itu
kembali.
Membuat ku mempelajari apa arti romantika yang sesungguhnya
“Selalu ada”
I’m maulidina
Au Revoir ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar