Jumat, 02 Desember 2016

Aku pelabuhan dan romantika tak terhingga

Aku dan pelabuhan punya cerita romantika nggak terlupakan, ya sebuah memori yang membuatku benar benar tak bisa melupakan apa saja yang sudah terjadi disana, walau hanya hal hal kecil sederhana, sesederhana angin laut yang menerpa wajahku dan membelai rambutku halus. Sesederhana makanan ringan yang wajib ada setiap minggunya, dan sesederhana jam jam yang kita lalui bersama dengan tawa dan canda yang Cuma kita yang paham. Sebuah kisah romantika tiada ahir yang membuatku tak mampu pindah ke lain hati, ingat. nggak akan bisa.
Seseorang mengajarkanku banyak hal disana, mengajarkanku arti hidup, mengajarkanku untuk bisa selalu ada, dan mengajarkanku kita bisa bahagia walau hanya dengan cara cara sederhana. Indah bukan ? siapa yang tak bangga mempunyai seseorang yang yang sesempurna dia ? seseroang yang akan selamanya ku jadikan panutan dalam hidupku. Seorang yang benar benar bisa menyuruhku melakukan sesuatu tanpa menyuruhnya.
Dia bapakku, orang yang pertama kali ketawa melihat anak gadisnya main gitar, orang yang dengan beraninya mengambil contoh anak gadisnya menjadi bahan ceramah, orang yang selalu marah pertama kali ketika aku bangun di atas jam 8 pagi, orang yang ga pernah complain ketika tau aku main musik metal dan orang yang suara azannya paling aku suka se dunia.
Jadi ceritanya dari kecil, bapakku itu sering banget ngajak kami sekeluarga pergi ke pelabuhan dekat  bapakku kerja di setiap sabtu sore. *sepengakuan ibukku sih dari jaman pacaran udah sering* Sebuah pelabuhan yang dipenuhi alat berat, container, dan kapal kapal yang lalu lalang heboh. Romantis kan ? Kami sering banget duduk di tepian pelabuhan sekeluarga, hanya sekedar ceritaa cerita atau buang kesal sampai ngemil kacang dan becanda receh yang Cuma kami aja yang ngerti. Ya, kami satu spesies, receh :’
Tapi, setelah kelahiran anak ketiga ibuk, kami jadi jarang ngelakuin kebiasaan itu karena sibuk dan, si adik masih bayi juga, kan ga seru kalau ga lengkap. Namun, semakin besar adikku, kebiasaan itu mulai pudar dan hilang seiring berjalannya waktu.
Walaupun seperti itu, semua memori yang ada, masih tersimpan di benak kami masing masing, dan membuat kami tertawa disaat kami mengenang itu kembali.
Membuat ku mempelajari apa arti romantika yang sesungguhnya
“Selalu ada”
I’m maulidina

Au Revoir ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Pink Rose Flower